sambutlah pagi dengan senyum kedamaian hingga gelap terbaring di pangkuanmu "( greet the morning with a smile of peace until dark was lying in your lap )"

Sunday, October 27, 2013

HIDUPKU DAN HIDUPMU (MY LIFE AND YOUR LIFE),,,,,,

hidupku dan hidupmu bukan sepenggal cerita yang hanya di baca sekilas,lalu di tutup dengan akhir yang indah...
bukan sebait puisi yang penuh dengan majas juga khayalan,..
apa lagi novel yang isinya hanya beriksar tentang cinta untuk membuat pembacanya tersipu malu...
hidup kita nyata apa adanya tanpa rekayasa juga halusinasi...
hidup kita akan berakhir bahagia jika kita saling mengisi juga menutupi...
bukan harapan kosong apa lagi sebatas impian jika kita mau berusaha untuk lebih dari ini...
pasrah pada sang pencipta memang itu yang harus kita lakukan tapi bukan berpangku tangan,..
ikhlas.....itu juga yang harus ada dalam hati tapi bukan terpuruk juga kita jatuh,,,
tetap kita hrus berjuang,,
tetap kita harus ada dendam dalam hati...
sumpah dan janji jangan sekali kali kau ucap untuk hidup ini...
tapi tekat yang harus kamu bakar untuk melawan rasa dendam kamu,,
dendam kamu pada kemiskinan...
dendam kamu pada keterpurukan...
juga dendam pada yang selama ini selalu kalah...
tapi jika sudah tercapai semua itu jangan pernah kamu menyombongkan diri...
karena semuanya milik ILAHI...





BYE
IES TATIK,,,,,,,,



my life and your life is not the only piece of the story read at a glance , then closed with a beautiful end ...
not a poem filled with imaginary figure of speech as well ..
what else is it just beriksar novel about love to make the reader blush ...
real life is without engineering also hallucinations ...
we will end up living happily co-exist if we also cover ...
no longer merely a wishful dream what if we want to strive for more than this ...
surrender to the creator that's what we should do but not stand idly by , ..
sincere ..... it also needs to be in the heart but not the worse we also fell , , ,
we keep fighting hrus , ,
still we have no hard feelings in the hearts ...
oath and promise never to live times you said this ...
but ye shall burn embroidery for resentment against you , ,
your revenge on poverty ...
your revenge on the downturn ...
also revenge on who has always lost ...
but if it achieved all that you should never brag ...
because everything belongs DIVINE ...

Thursday, October 24, 2013

PLANT LOCATION (PENENTUAN LOKASI)



Selamat pagi sobat semua,kita bertemu lagi ni dengan posting yang mungkin bisa membantu sobat-sobat semua dalam mata kuliahnya terutama dalam mata kuliah manajemen operasional.langsung saja sobat silahkan di simak postingan di bawah ini.semoga bermanfaat,,,


Plant location / penentuan lokasi akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.
Faktor-2 yang mempengaruhi :
1). Faktor primer :
             a. Lingkungan masyarakat                 d. Pasar
             b. SDA/Bahan baku                           e. SDM/Tk
             c. Power Station                                 f. Transportasi
2). Faktor skunder :
  1. Rencana masa depan/ekspansi            e.  Water supply
  2. Biaya tanah/gedung                            f.  T a x
  3. Fasilitas service                                   g.  Iklim.
  4. Fasilitas pembelanjaan
Suburban area.
            Daerah dipinggiran kota besar adalah daerah di kota kecil dekat dengan daerah kota-kota besar.
Daerah ini memiliki  keunggulan-keunggulan antara lain :
  1. Upah tk relatif lebih rendah
  2. Letaknya relatif dekat dg pasar
  3. Harga tanah relatif lebih murah
  4. Banyak hub/jalur transportasi ke kota-2 besar
  5. Dekat dg service industry
  6. Tidak perlu membangun power station sendiri.
  7. Pajak-2 umumnya lebih rendah dr di kota-2 besar
  8. Biaya-2 gudang/bangunan relatif lebih murah/rendah
  9. Tersedia Tk yg cukup banyak
  10. Dibutuhkan sedikt waktu untuk PP dr pekerjaan
  11. Sedikitnya tkt absensi krn kesempatan kerja terbatas
  12. Adanya labor relation yg lebih baik.
Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi pabrik :
  1. Pemerintah.
            Melihat daerah atau lokasi dimana yg dpt/dibolehkan oleh pemerintah daerah setempat untuk mendirikan pabrik tertentu.
     2. Pengalaman org. lain/sendiri.
            Berkaitan dg spesifikasi dr produk yg dihasilkan dan proses pengerjaanya, mungkin diperlukan kekhususan lokasi yg berkaitan dg faktor-2 premer yg mempengaruhi, (menggunakan methode).
      3. Masyarakat.
             Mempertimbangkan masyarakat didaerah yg telah dipilih berdasarkan poin (2), masyarakat faktor terpenting untuk dipertimbangkan, tdk hanya berdasarkan informasi/keterangan yg benar-2 terjadi tetapi berdasarkan pendekatan atau approximasi thdp masyarakat dilokasi alternatif.
Metode penilaian plant site :
(Sofyan assauri) :
1. Methode penilaian hasil values
2. Methode cost comparasion
3. Methode economic analysis
}  (Sukanto R) :
}  1. Methode kualitatif
}  2. Methode kuantitatif
}  Metode penilaian hail value.
            Semua faktor yang dianggap penting dinilai untuk masing-masing lokasi, lalu nilai yang tinggi kita pilih. (berdasarkan nilai idial yang telah ditetapkan)
2. Metode cost comparision.
            Menentukan lokasi dengan membandingkan biaya-biaya sampai produk diserahkan kepada pelanggan/pembeli (pasar)
3. metode Economic analysis.
            Suatu penilaian lokasi dengan menganalisa biaya-biaya opeasi pada masing-masing alternative ditambah dengan penilaian atas faktor-faktor intangibels yang relavant. (kuantitatif dan kualitatif).
           


Sunday, October 13, 2013

PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

           Malam semua sobat,sudah lama ni gak posting artikel-artikel yang mungkin bisa sedikit membantu teman-teman untuk kuliahnya,langsung aja yuk,kali ini kita akan membahas tentang pengangguran dan kemiskinan.semoga bermanfaat ya,,



A.   PENGANGGURAN

             Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

I. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

 
                      Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1.      Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2.      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
3.      Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
                 
             Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa  jenis, yaitu  :

a.   Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b.   Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :

*   Akibat permintaan berkurang
*   Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
*   Akibat kebijakan pemerintah         

c.   Pengangguran friksional  (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d.   Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e.   Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
f.     Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

II.      SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN

         Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran   adalah sebagai berikut:

1.    Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
        Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

2.    Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
    
3.    Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
        Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

4.    Meningkatnya peranan dan aspirasi  Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia
5.    Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
       Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.


III. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN

           Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:

a.   Dampak Pengangguran terhadap  Perekonomian suatu Negara
Tujuan  akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
§  Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
§  Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun  sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
§  Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b.   Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
§  Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
§  Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
§  Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik. 

IV.     KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN

                             Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb : 
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1.      Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2.      Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3.      Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4.      Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
1.  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2.      Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
3.      Menggalakkan pengembangan sector  Informal, seperti home indiustri
4.      Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya
5.      Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
       Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1.      Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2.        Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
v      Cara mengatasi Pengangguran Siklus
      Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1.      Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
2.      Meningkatkan daya beli Masyarakat.
  

  KEMISKINAN
     
        Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta  tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.

I.             JENIS-JENIS KEMISKINAN DAN DEFINISINYA

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut
Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.
Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

II.           FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan
§  Tingkat dan laju pertumbuhan output
§  Tingkat upah neto
§  Distribusi pendapatan
§  Kesempatan kerja
§  Tingkat inflasi
§  Pajak dan subsidi
§  Investasi
§  Alokasi serta kualitas SDA
§  Ketersediaan fasilitas umum
§  Penggunaan teknologi
§  Tingkat dan jenis pendidikan
§  Kondisi fisik dan alam
§  Politik
§  Bencana alam
§  Peperangan


III.          KEBIJAKAN ANTIKEMISKINAN
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :
1.      pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
2.      Pemerintahan yang baik (good governance)
3.      Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :
                     a.     Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan
                              b.     Intervensi jangka menengah dan panjang
o   Pembangunan sektor swasta
o   Kerjasama regional
o   APBN dan administrasi
o   Desentralisasi
o   Pendidikan dan Kesehatan

o   Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan