"de', please jangan tinggalin aku,aku ga bisa hidup tanpa mu,
secepat itu kah kau berubah?
secepat itukah cinta mu pudar dan layu?
mana janjimu tuk selalu setia pada ku...?
inikah balasan atas cinta KU yang tulus padamu...?"
pertanyaan itu begitu singkat namun Menghujam tepat mengenai jantung ku menorehkan sedikit luka...
aku masih duduk diam membisu...
tak ada kata yang terucap dari bibir ku yang membeku, hanya isak tangis yang tak mampu aku tahan,hati ku tersayat...
kulirik sekilas ke arahnya ada sesal yg menyelusup dihati,tapi aku harus memilih antara dia dan angga.
rintik hujan yang semakin deras tak membuat kami bergeming...tetap duduk manis ditemani gerimis...
dengan bersandar dibwah pohon mangga yang ada di halaman samping rumah aku yang sempit...suasana semakin memghimpit.
tempat yang menyimpan sejuta mimpi kami,,,
tempat kami dulu saling berbagi,menghabiskan pagi bersama mimpi yang menari...
sederhana tapi penuh arti....
tempat yang selalu aku rindukan saat kami jauh...
jujur aku tak ingin dia terluka,tapi aku juga tak bisa menolak cinta Angga,
cowok yang tidak sengaja singgah dihati ku.
cowok yang telah membuat aku berpaling...darinya,,,,,
ia telah merebut ruang kecil yang pernah kusisakan untuk Arie.
aku tahu arie pasti terluka,tp aku tidak bisa terus berpura-pura,
aku bisa terus menyembunyikan perasaan ini,kenyataan ini...
aku ingin arie tahu bahwa ada cinta lain dihati ku...
cinta yang datang menyelinap tanpa dapat aku cegah,..
cinta yang bersemi di dunia facebook ...
hari itu mendung menggelantung lagi...
aku tidak tahu bahwa itu adalah hari terakhir aku bertemu dengan arie...
dengan memakai helm kotak kotak biru tua kesayangannya, masih dengan senyum yang sama,masih dengan celana jeans belel kesukaannya ia datang kerumah ku,membuyarkan rasa ku.
dan seperti biasa kami duduk di bawah pohon mangga,kami hanya saling membaca rasa.
aku duduk terpekur tak ada kata yang terucap, ada kebisuan yang mencuat,ada dingin yang menyapa...
kurasa hari ini tak sehangat biasanya.
ia hanya memandangi ku hampa tanpa suara.aku merasa ia seperti orang asing bagi ku,seakan aku tak mengenalinya lagi...
setelah diam beberapa saat,akhirnya kuberanikan diri berkata ingin ku pecah kebekuan ini,aku sudah tak tahan lagi."mas arie,aku tidak tahu gimana harus bilang sama kamu,aku tidak tahu gimana harus ungkap rasa ini,tapi aku harus jujur padamu.maaf jika kini aku tak lagi mencintaimu...cinta ku padamu hanya sesaat,lanjutkan hidupmu tanpa diriku,tanpa hadir ku,kini telah aku temukan jantung hati ku...
maaf jika kejujuran ku ini membuat mu terluka,selama ini aku jalan sama kamu semata karena aku kasihan sama kamu,aku ga pengen liat kamu murung terus sejak kepergian anggita...
kecelakaan itu sudah suratan dari-NYA biarlah anggita pergi dengan tenang.relakanlah biarlah ia mendapat tempat terindah d sisi-NYA.
aku tahu bagaimana sakitnya kehilangan orang yang paling kita sayangi...sbenarnya aku jalan sama kamu cuma pengen jadi penyemangat kamu... bukan maksud hati ku pura pura mencintaimu, tak kusangka akhirnya kau benar benar cinta pada ku.
mas...dua tahun aku pergi tanpa berita,ku ingin kau mendua...
aku tahu jika hatimu terluka,aku tahu kau pasti kecewa,aku sangka kau telah berpaling ternyata kau masih setia menanti aku kembali dan..."belum sempat ku selesaikan sepengal kata yang susah payah kurangkai semalam, arie sudah beranjak pergi...
ia berdiri kaku, tak sedikitpun kata terucap ia hanya memandang tajam ke arah ku...lidah ku kelu ada dendam di matanya...aku tahu itu,aku sadar itu...
mungkin ia tahu semua jika cinta ku hanya maya...saat aku rasakan belaian tangannya tak selembut dulu,
saat dekapnya tak sehangat dulu,saat senyumnya tak semanis dulu...akhirnya ia pergi dengan membawa luka yang menganga,luka yang tanpa sengaja ku gores kan,kuhujam dalam dan makin dalam...ia pergi membawa serpihan hati.
sembilan tahun telah berlalu,sejak perpisahan itu...selama itu pula tak ku temukan lagi senyum renyah arie,senyum yang dulu pernah buat aku resah...tak ku temukan lagi pandangan mata jenaka yang selalu menggoda...
aku ingin dia membenci ku agar cepat ia melupakan ku...aku tahu ini memang tak adil untuknya...tapi aku juga manusia biasa yang tak sempurna.
andai waktu dapat kuputar kembali aku ingin hidup seperti peri...
tak ingin melukai dan dilukai agar tak ada getir di hati.
tapi aku tahu itu hanya mimpi karena kini aku telah mengikat janji sehidup semati dengan angga.
pria yang telah menemani ku diseparuh usia ku.yang telah memberi warna di hidup aku yang hampa.
"bunda..."kudengar suara bidadari kecil,aku memanggil pelan membuyarkan lamunan ku,kaki kecilnya berjalan lincah menghampiri ku...
aku tersenyum padanya yah... inilah permata hati ku,yang selalu setia menemani ku saat angga harus pergi keluar kota.
kupandangi wajah kecil itu,wajah polos tanpa dosa gadis kecil yang belum tahu apa apa...
dengan lembut ku rengkuh tubuh mungilnya,ia menggelayut manja di pundak ku...
kudekap erat,tanpa bosan kupandangi senyumnya...
bola matanya yang bening mengingatkan aku pada seseorang.
ya...seseorang yang telah sekian lama pergi keluar kota,
seseorang yg selalu mengoyak rasa dihati ku,seseorang yang mampu membuat aku bertahan hingga saat ini,seseorang yang pernah berjanji akan menemani ku sampai mati.
tapi ia bukan arie...jelas bukan arie.
karena gadis kecil ini adalah anak tiri ku.
buah cinta angga dengan cintanya yang lalu...
cerpen oleh
ella welek's dw.
ella welek's dw.
No comments:
Post a Comment