REKRUTMEN
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan,
mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sebagai
calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan sumber daya manusia.
Tujuan dari
rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga
memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Semakin banyak calon yang berhasil
dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon
terbaik akan semakin besar.
Hasil yang
didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan
memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang
paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia
Rekrutmen Internal dan Rekrutmen Eksternal
- Lembaga
sektor publik sering melihat staf sendiri untuk mengisi kekosongan.
Bahkan, banyak lembaga-lembaga publik memberikan kredit tambahan atau poin
kepada karyawan yang sudah pernah bekerja untuk organisasi. Dalam beberapa
kasus, mungkin ada perjanjian kerja sama di tempat itu menetapkan bahwa
karyawan yang berkuasa harus menerima pertimbangan preferensial.
Preferensi untuk karyawan berkuasa juga mungkin ada di banyak lembaga
nirlaba di mana stabilitas Program dan koneksi ke sumber-sumber masyarakat
dan pendanaan penting. Dalam kasus ini, pengusaha dapat mempertimbangkan
pasar tenaga kerja internal. Untuk rekrutmen internal, lembaga perlu proaktif
dan memasukkan perencanaan strategis ke dalam praktek sumber daya manusia
mereka. Organisasi perlu melacak KSAOCs yang dibutuhkan untuk berbagai
pekerjaan dalam organisasi.
- Perekrutan
eksternal adalah mencari pelamar sesuai kualifikasi dari luar organisasi.
Biasanya, lembaga tersebut akan mencari pelamar yang memenuhi syarat dari
pasar tenaga kerja yang relevan, didefinisikan oleh keterampilan yang
dibutuhkan untuk posisi dan lokasi (wilayah geografis) di mana
keterampilan dapat ditemukan.
SELEKSI
Seleksi adalah proses penentuan, pemilihan dan penetapan orang orang
tertentu yang akan diterima sebagai tenaga baru/ pegawai setelah terlebih
dahulu diadakan proses rekrutmen.
Bisa
juga diartikan seperti sebagai berikut :
1. Metode
seleksi diperlukan dengan tujuan mendalami kecocokan kandidat dengan
memprediksi bagaimana mereka dalam mengerjakan pekerjaan di perusahaan ke
depannya dengan sukses.
2. Metode
Seleksi membutuhkan kegiatan pemilihan terhadap karakteristik pelamar baik
pada kompetensi yang dimiliki, pengalaman, kualifikasi, pendidikan, dan
pelatihan hingga kepribadian yang sesuai. Kegiatan ini juga digunakan
untuk memilih kandidat paling tepat di antara kandidat-kandidat lainnya.
Tahap-Tahap
Seleksi
Proses penyeleksian pegawai melalui
beberapa tahap antara lain:
1.
Document
tests (kesesuaian calon pegawai dengan ID card, surat berkelakuan baik)
2.
Interview
(face to face, diskusi panel, electronic media)
3.
Verbal
and Written Test
4.
Psikotest
(IQ Test, tes wawasan dasar, tes matematika dasar)
5.
Language
test (English and other languages)
6.
Health
screening & Drug test
PARADIGMA REKRUTMEN DAN SELEKSI
Paradigma
yang bisa dijadikan pedoman dalam melakukan rekrutmen dan seleksi dalam
kaitannya dengan tindakan kerja :
a. Human Thingking
Adalah paradigma yang hanya
memahami pelamar hanya dari dimensi berfikir saja sehingga dalam proses mencari
dan menentukan pilihan hanya dan murni berlandaskan pada sejauh mana kemampuan
analisa, menyimpulkan, dan kreativitas alternatif- alternatif untuk
menyelesaikan masalah yang dia hadapi sehingga hubungannya hanya dipandang dari
relasi berfikir saja.
b. Human Working
Adalah cara pandang yang hanya
memahami calon pelamar dari dimensi kerjanya saja. Cara pandang ini melihat dam
memahami manusia hanya dari kesiapan mentalnya untuk bekerja dan melakukan
segala sesuatu secara konkrit.
c. Human Original
Cara pandang seperti ini dalam
proses rekrutmen dan seleksi hanya akan mencari dan memilih orang yang belum
berpengalaman sama sekali, tidak mesti pintar yang penting bisa dibina,
diarahkan dan dibentuk melalui upgreding SDM
Alasan-alasan Dasar Rekrutmen dan Seleksi
• Berdirinya organisasi baru
• Adanya perluasan
kegiatan organisasi
• Terciptanya
pekerja-pekerja dan kegiatan-kegiatan baru
• Adanya pekerja
yang pindah ke organisasi lain
• Adanya pekerja
berhenti, baik dengan hormat maupun tidak hormat sebagai tindakan positif
• Adanya pekerja
yang berhenti karena memasuki pension• Adanya pekerja
yang meniggal dunia
Faktor-faktor Rekrutmen dan Seleksi
1.
Economic Condition
Factor ekonomi
sangat mempengaruhi rekrutmen karena akan menentukan penawaran para pelamar
bagi pekerja-pekerjaan pemerintah. Perekonomian yang stabil akan mengurangi
pemberhetian-pemberhentian di badingkan dengan pekerjaan-pekerjaan di sektor
swata.
2.
Political Factor
Faktor-faktor
politik mempengaruhi rekrutmen karma adanya kemungkinan terjadinya
prioritas-prioritas program pembangunan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran relative bagi berbagai pekerjaan.
3.
Peraturan-peraturan dan
Keputusan-keputusan pengadilan
Peraturan-peraturan
Affirmatif Action dan keputusan-keputusan pengadilan juga mempengaruhi proses
rekrutmen peraturan-peraturan itu menuntut agar instansi-instansi pemerintah
untuk lebih terbuka perihal bagaimana mengiklankan lowongan-lowongan kerja.
Sistem
Rekrutmen dan Seleksi
Secara umum tipologi sistem
rekrutmen dan seleksi dapat dilaksanakan dengan dua cara:
1. Sistem Langsung
Sistem rekutmen dan seleksi semacam
ini adalah sistem yang menerima secara langsung terhadap seorang tenaga baru
dengan langsung memberikannya SK dari pimpinan tertinggi atau yang bertangung
jawab. Adapun bentuk- bentuknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pemupukan ekternal
b. Pemupukan internal
c. Bentuk terbuka
d. Bentuk tertutup
2. Sistem Tidak Langsung
Sistem ini adalah sistem
rekrutmen dan seleksi yang menerima secara tidak langsung terhadap tenaga baru
dengan langsung memberikannya SK tetapi SK diberikan setelah tenaga baru
melewati masa orientasi yang berfungsi evaluatif selektif dalam jangka waktu
tertentu. Adapun bentuknya meliputi:
a. Orientasi selektif
Adalah proses orientasi beberapa
orang yang telah diterima untuk bekerja di lembaga namun masih berada dalam
bingkai untuk memilih yang terbaik. misalnya setelah A, B dan C dinyatakan
diterima untuk bekerja tidak langsung mendapatkan SK dari pimpinan sehingga
statusnya bukanlah pegawai tetap. Mereka terlebih dahulu diorientasi dalam
waktu satu tahun untuk dievaluasi atau dinilai kinerjanya untuk kemudian
dipilih yang terbaik dan sesuai kebutuhan organisasi yang kemudian barulah
mereka mendapatkan SK setelah dinyatakan benar- benar diteerima dengan
terbitnya SK dari pimpinan tinggi.
b. Orientasi akumulatif
Adalah proses orientasi beberapa
orang yang telah benar- benar diterima semuanya dengan tujuan hanya untuk
mengenalkan dan memantapkan cara berfikir dan bertindak mereka sesuai dengan
visi dan misi lembaga.
Pertimbangan-Pertimbangan
dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi Perusahaan
1. Globalisasi
2. Perkembangan Teknologi
3. Relokasi Industri
4. Sifat Pekerjaan
5. Demografi Tenaga Kerja
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia
Rekrutmen Internal dan Rekrutmen Eksternal
Tahap-Tahap Seleksi
Proses penyeleksian pegawai melalui beberapa tahap antara lain:
1. Document tests (kesesuaian calon pegawai dengan ID card, surat berkelakuan baik)
PARADIGMA REKRUTMEN DAN SELEKSI
Paradigma yang bisa dijadikan pedoman dalam melakukan rekrutmen dan seleksi dalam kaitannya dengan tindakan kerja :
a. Human Thingking
Adalah paradigma yang hanya memahami pelamar hanya dari dimensi berfikir saja sehingga dalam proses mencari dan menentukan pilihan hanya dan murni berlandaskan pada sejauh mana kemampuan analisa, menyimpulkan, dan kreativitas alternatif- alternatif untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapi sehingga hubungannya hanya dipandang dari relasi berfikir saja.
b. Human Working
Adalah cara pandang yang hanya memahami calon pelamar dari dimensi kerjanya saja. Cara pandang ini melihat dam memahami manusia hanya dari kesiapan mentalnya untuk bekerja dan melakukan segala sesuatu secara konkrit.
c. Human Original
Cara pandang seperti ini dalam proses rekrutmen dan seleksi hanya akan mencari dan memilih orang yang belum berpengalaman sama sekali, tidak mesti pintar yang penting bisa dibina, diarahkan dan dibentuk melalui upgreding SDM
Alasan-alasan Dasar Rekrutmen dan Seleksi
• Adanya perluasan kegiatan organisasi
• Terciptanya pekerja-pekerja dan kegiatan-kegiatan baru
• Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain
• Adanya pekerja berhenti, baik dengan hormat maupun tidak hormat sebagai tindakan positif
• Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki pension• Adanya pekerja yang meniggal dunia
Faktor-faktor Rekrutmen dan Seleksi
1. Economic Condition
Factor ekonomi sangat mempengaruhi rekrutmen karena akan menentukan penawaran para pelamar bagi pekerja-pekerjaan pemerintah. Perekonomian yang stabil akan mengurangi pemberhetian-pemberhentian di badingkan dengan pekerjaan-pekerjaan di sektor swata.
2. Political Factor
Faktor-faktor politik mempengaruhi rekrutmen karma adanya kemungkinan terjadinya prioritas-prioritas program pembangunan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran relative bagi berbagai pekerjaan.
3. Peraturan-peraturan dan Keputusan-keputusan pengadilan
Peraturan-peraturan Affirmatif Action dan keputusan-keputusan pengadilan juga mempengaruhi proses rekrutmen peraturan-peraturan itu menuntut agar instansi-instansi pemerintah untuk lebih terbuka perihal bagaimana mengiklankan lowongan-lowongan kerja.
Sistem Rekrutmen dan Seleksi
Secara umum tipologi sistem rekrutmen dan seleksi dapat dilaksanakan dengan dua cara:
1. Sistem Langsung
Sistem rekutmen dan seleksi semacam ini adalah sistem yang menerima secara langsung terhadap seorang tenaga baru dengan langsung memberikannya SK dari pimpinan tertinggi atau yang bertangung jawab. Adapun bentuk- bentuknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pemupukan ekternal
b. Pemupukan internal
c. Bentuk terbuka
d. Bentuk tertutup
2. Sistem Tidak Langsung
Sistem ini adalah sistem rekrutmen dan seleksi yang menerima secara tidak langsung terhadap tenaga baru dengan langsung memberikannya SK tetapi SK diberikan setelah tenaga baru melewati masa orientasi yang berfungsi evaluatif selektif dalam jangka waktu tertentu. Adapun bentuknya meliputi:
a. Orientasi selektif
Adalah proses orientasi beberapa orang yang telah diterima untuk bekerja di lembaga namun masih berada dalam bingkai untuk memilih yang terbaik. misalnya setelah A, B dan C dinyatakan diterima untuk bekerja tidak langsung mendapatkan SK dari pimpinan sehingga statusnya bukanlah pegawai tetap. Mereka terlebih dahulu diorientasi dalam waktu satu tahun untuk dievaluasi atau dinilai kinerjanya untuk kemudian dipilih yang terbaik dan sesuai kebutuhan organisasi yang kemudian barulah mereka mendapatkan SK setelah dinyatakan benar- benar diteerima dengan terbitnya SK dari pimpinan tinggi.
b. Orientasi akumulatif
Adalah proses orientasi beberapa orang yang telah benar- benar diterima semuanya dengan tujuan hanya untuk mengenalkan dan memantapkan cara berfikir dan bertindak mereka sesuai dengan visi dan misi lembaga.
Pertimbangan-Pertimbangan dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi Perusahaan
No comments:
Post a Comment