sambutlah pagi dengan senyum kedamaian hingga gelap terbaring di pangkuanmu "( greet the morning with a smile of peace until dark was lying in your lap )"

Wednesday, May 29, 2013

SALAH SIAPA ????

setelah belanja seharian keliling siong jong dilangkahkan kakinya yang lelah,
penat dan gerah menyatu dalam dirinya,di taruhnya semua baju baru yang tadi di beli di ifc mall,Central HK.
dengan malas dibukanya lemari es, tanganya mencoba meraih sebotol vodka.

"hmm hanya tinggal setengah botol..."gumamnya pelan. di hempaskan tubuhnya yang tinggi semampai diujung sofa ruang tamu...

"...lukung kemye to mei fan keh..."(suamiku sudah malam kok belum pulang sih) pikirnya.
Diraihnya hp sony ericsson mungil dari saku celananya,di cari nama Lau Ming Tsing dari contact list,senyum tipisnya menggembang dari bibirnya yang merah merekah,kulitnya yang kuning langsat tak seperti orang pribumi lainnya,mungkin jika bertemu ia dijalan orang hampir tak kan mengenalinya sebagai mantan kungyan (babu).
rambutnya yang ikal sepunggung,dibiarkan tergerai, dandanannya yang anggun dengan setelan mantel musim dingin panjang warna kelabu di padu dengan celana panjang ketat dan sepatu boot...

"unik memang sudah 8 tahun kami menikah tapi no telp suamiku saja aku tak ingat"ia tersenyum geli,sambil tangan kirinya menyulut sebatang rokok,

"lukung lei hai pin a...ngo hou kwaju lei a...(suamiku kau dimana,aku kangen banget sama kamu) bisiknya manja di telpon.

"aia...lobo, ngo dausin emkeitak dong lei kong,ngo kamman houto ye co emtak han fanlei sek fan,lei emsai tang ngo lah...ngo to hou kwaju lei a..."(istri q aku lupa bilang sama kamu,ada banyak kerjaan nanti malam aku nggak pulang makan dirumah,nggak usah menunggu ku...aku juga sangat merindukanmu).jawab lau sang dengan lembut Seperti biasa.

"hou faiti fanlei a,moukem ye,hai tinsikei wa kamman yau sam ho fung gau..."
(baik lah cepat pulang ya,jangan terlalu malam, menurut berita di tv katanya nanti malam ada angin topan ke 3)

"Lei föng sam a,ngo wui faiti fanlei a..."(kmu jangan khawatir aq kan segera pulang)
Suara guntur menggelegar,angin bertiup kencang,suara gemuruh diluar menyadarkan erika dari lamunan
"lukung faiti fanlei a,ngo hou keng yat ko yan kulengleng hai oge..."(suami ku cepatlah pulang aku takut seorang diri dirumah)ucapnya pelan sambil menahan nafas...
Tiba tiba terdengar bel pintu depan berbunyi,cepat cepat erika bergegas mengambil jaket bulu yang tergantung di dekat pintu,setengah berlari kecil ia menuju arah pintu,dengan gemetar menahan dingin sambil sedikit menggerut"huft... au benci musim dingin canhai houfan a..."

"pingko hai jutpin?"(siapa di luar) tanya erika datar.

"hai ngo a,lobo faiti hoemun a emkoy,ngo emkeitak tai sosi..."(ini aq, istriku tolong cepat bukakan pintu,aq tadi lupa bawa kunci...) terdengar suara lau sang dari luar.
cepat cepat di bukakan pintu,erika menyambut kepulangan pria hongkong itu dengan senyuman manis, senyum yang selalu tersungging indah di wajahnya yang lugu meski sedikit sayu....sebuah kecupan hangat mendarat dikeningnya,ia tersenyum simpul...lau sang memang selalu memberikan kejutan kejutan kecil tapi penuh makna untuknya,
Ia tahu betapa sayangnya lau sang padanya,
"ngo jung liong sin a lobo..."(aku mandi dulu ya...) kata lau sang setelah meletak kan tas kerjanya.
erika membalasnya dengan senyum dan menganggukan kepala pelan.

hujan masih belum reda....saat erika merebahkan tubuhnya di samping lau sang yang telah tertidur pulas.
ia masih tetap tak mampu memejamkan mata, angannya menerawang jauh....menelusuri kenangan yang membuatnya terdampar di negri ini hingga akhirnya menikah dengan pria muda bermarga lau ini.

hujan kali ini mengingatkan dirinya pada sebuah cerita lama cerita tentang luka dan penghianatan yang ia coba kubur dalam dari masa lalunya,semua terlintas kembali dalam bayangannya.... sebuah cerita yang pnah dialaminya 18 tahun yang lalu,cerita bersama Dimas, pria sederhana yang telah merebut hatinya...yang mampu memberikan arti pada hidupnya yang hampa,dan akhirnya menjadi ayah bagi Tiara Bunga putri semata wayang mereka.

tahun pertama menikah hanya indah yang ia rasa,meski dalam kesederhanaan....dimas bekerja pada salah satu mall yang lumayan keren di kota Malang.sedang ia sendiri menggeluti usaha konveksi,meski dengan hasil yang lumayan pas pasan tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.....hingga suatu hari cindy sahabat karib erika yang baru pulang dari mengadu nasib jadi BMI(buruh migran indonesia)dihongkong datang berkunjung kerumahnya.
Cindy bercerita tentang pengalamannya selama merantau di negri beton itu....majikan yang baik,tentang gaji yang lumayan menggiurkan bayangkan gaji ditambah uang lembur hampir lima juta rupiah sebulan,cindy membujuknya agar mau mengikuti jejaknya jadi BMI....
"yah.....tak apalah demi mimpi ku,demi masa depan anak ku,aku akan mencoba bisara sama mz dimas....dua tahun lumayan untuk modal usaha"pikir erika. awalnya dimas sedikit keberatan melepas istrinya pergi merantau,tapi karena erika terus memaksa akhirnya dengan berat hati ia mengijinkan....
dengan syarat hanya dua tahun dan erika menyanggupinya....

sehari,sebulan setahun telah berlalu.....tak terasa sudah hampir 2 tahun ia meninggalkan kampung halaman....
tanpa diduga sebulan sebelum finish kontrak majikanya memanngilnya"cece, kolea....lei kwan em kwan haito co a?ngotei siong jeng lei,leilau haito homoa....."(cece,kamu kerasan ga di sini?kami pengen ambil kamu lagi,kamu mau kan tetep tingal disini.....)kata thai thai dengan lembut..
senang bercampur binggung
"kem,ngo lam ha sin a......thai thai.....(biar ku pikir dulu thai thai)"jawabnya pelan.

Ke esokan paginya saat akan pergi belanja ke pasar besar mongkok ia mampir beli pulsa sebentar di toko indonesia
Yang berjarak 5 block dari rumahnya di daerah tai kok tsui,
Ia ingin meminta pendapat dimas,tentang tawaran dari majikannya untuk tambah kontrak,"yah...2 tahun gag lama,dimas pasti kan setia menanti q kembali,seperti janji indah yang selalu ia berikan padaku"pikir erika dengan senyum terkulum.

Setelah lelah bekerja seharian,tibalah saat bagi erika tuk istirahat,setelah mandi dan ganti baju tidur ia naik ke atas ranjang dan menyelonjorkan kedua kaki yang terasa pegal,dilirik jam dinding yang tergantung di samping pintu
"hmm...masih jam 10 malam,mz dimas udah tidur belum ya..."pikirnya ragu.
Lima belas menit kemudian,ia telpon dimas,pertama tak ada jawaban,ia coba telpon lagi tetap tak ada jawaban,masih belum menyerah ia telp lagi tapi betapa terkejutnya ia ketika telpnya yang ketiga di rejected...ada sedikit curiga yang menyelusup dalam benaknya
"jangan jangan mz dimas zelingkuh di belakang ku...tapi mana mungkin dia kan setega itu padaku,aku kan istrinya..."pikir erika gelisah.
Penasaran dicoba dial no dimas dan betapa terkejutnya ia ketika mendengar suara cewek disebrang sana"hallo,siapa nìh?"
"maaf mz dimasnya ada mb?"tanya erika sedikit gugup tp ia mencoba bersikap biasa.
"Oh dimas baru aja keluar beli rokok katanya,kamu siapa?"tanya cewek itu menyelidik.
"eh oh...saya teman facebooknya"jawab erika asal,
"ya udah mb ntar saya telp lagi,maaf sudah mengganggu"pamit erika mencoba mengakhiri pembicaraan. tapi rasa penasaran memaksanya tuk mencari tau siapa wanita yang selama ini bersama dg suaminya,mungkinkah dimas telah mendua atau bahkan diam diam menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuannya? pertanyaan itulah yang selalu bermain dalam benaknya,memaksanya tuk selalu bertanya dan bertanya...
tak terasa bulir bulir bening menetes membasahi ujung bantalnya,hatinya tercabik pedih,kesetiaan yang selama ini ia jaga ternyata tak pnah dihargai.
"Aku tak boleh tinggal diam,au pengen dimas memberiku penjelasan,jika pisah adalah jalan terbaik aq kan terima"pikirnya.di coba lagi menelepon hp dimas dan ternyata dimas sendiri yang menggangkat telp,
"hallo...istriku,aq kangen bngt sama kamu...lagi ngapain sih,semalam aq nungguin telp kamu,apa kmu udah gag sayang lagi ama suamimu ini?"tanya dimas dengan suara khasnya yang sedikit serak.

"mz boleh aku bertanya sesuatu,siapa wanita yang mengangkat telp dari ku semalam?"tanya erika dg nada yang sedikit meninggi menahan emosi.

Hening tak ada jawaban

Suasana membeku...

"Mz tolong jawab aq,apakah dia kekasih barumu?gag cukupkah yang selama ini aq berikan padamu,semua yang kupunya, angan,mimpi,harapan,masa depan,bahkan hampir seluruh gaji yang q terima q kukirimkan kerekening kamu,belum cukupkah semua ini bagimu" tanya erika terisak.
Tetap tak ada jawaban,hanya terdengar helaan nafas dalam dari seberang sana.
"mz tolong jawab aq,jujurlah padaku..."pinta erika memohon.

"ok,aku akan bicara tentang dia,dia adalah teman kerja q,dia yang selalu ada untuk q saat aq butuh kehangatan seorang wanita,
aku dan dia nggak ada ikatan apa apa,kami saling membutuhkan,kami saling menyentuh,meraba dan akhirnya...kau tau bukan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pria dan wanita dewasa?"jawab dimas dg entengnya
"dan kami menikmati semua ini.
Kamu pengen tau kenapa aq lakuin semua ini?karena aq ga pnah mendapatkan kehangatan darimu,kau pikir uang yang selalu kamu kirimkan untuk q bisa membuat q bahagia?kamu salah besar...erika.
Dulu aq memang mencintaimu...tapi kini tak lagi, aq cuma memanfaatkan kamu aja,kamulah tambang emas ku..."sambung dimas.
"mas,sumpah demi Tuhan aku tak pernah menyangka kamu akan setega ini padaku..."kata erika dalam isak.
"Baiklah jika ini memang mau mu,mungkin jalan terbaik bagi qta adalah berpisah,satu bulan lagi aq pulang,dan kita akan selesaikan masalah ini,tunggu gugatan cerai dariku..."sambung erika.

...
Kini erika menyandang status janda,"aq tak pnah menyangka aq kan jadi single parent,betapa beratnya masa yang akan q jalani,status janda mempunyai resiko yang besar,apa lagi aq kan mengasuh tiara seorang diri,tapi aq harus bisa,demi tiara aq harus bertahan.kan ku kubur dalam semua kenangan tentang dimas."tekad erika.

>>
"Lobo lei mei fenkau meh?hamai fen em cok a..."
(istriku kmu belum tidur kah?apakah tidurmu tak nyenyak)tanya lau sang membuyarkan lamunannya.
"Mou ye ngam ngam fenseng cema..."(ga apa apa aq bru saja terbangun dg tiba tiba)jawab erika sedikit berbohong ia tak ingin lau sang terlalu khawatir...
Ia pejamkan mata pura pura tidur,sampai saat ia mendengar dengkuran halus di sampingnya,ia pastikan lausang telah tertidur lelap.

Ia ambil album ungu di laci meja,ia bka pelan pelan,selembar demi selembar foto tiara sewaktu masih kecil,ada rindu yang menyusup kala sepi mendera. tak terasa air matanya berlinang tanpa dapat ia tahan lagi. tiba2 Pandanganya tertuju pada sepucuk surat dari tiara yang ia terima beberapa waktu yang lalu.


"bunda,
andai kau tau betapa ingin q memelukmu...
betapa ingin q menyentuh tangan lembutmu,
betapa ingin q menatap wajah sendumu...
betapa ingin q bercerita tentang sejuta mimpi, tentang angan yang tak terperi.
Tapi sayang itu hanya mimpi bagiku.
Kau tak pnah kembali...

bunda...
aq tak tau mengapa kau meninggalkan q,
aq tak tau mengapa kau tak menginginkan q...
apakah karena aq tak sempurna.
atau karena aq tak bisa menjadi seperti yang kau pinta...

Bunda...
ini bukan mau ku,
Ini juga bukan ingin q...
Bukan aq yang minta dilahirkan seperti ini,tapi mengapa semua harus terjadi padaku.

Hari q gelap,
malam q gelap,
semua serba gelap...aq buta.

Tujuluh belas tahun sudah usia q...tau kah kau hari2 sepi yang kujalani?
Hanya gelap...
aq tak bisa melihat indahnya pagi,
aq tak dapat menikmati sinar mentari...

Bunda...

Kembalilah,
tak inginkah kau bercerita tentang indahnya hidup,
Tak inginkah kau bercerita tentang separuh putaran mimpi yang kau jalani tanpa q disisimu.

Bunda...
aq telah lelah bertanya,pada malam yang selalu kelam,
pada bintang yang selalu diam...
Pada hati yang datang dan pergi,tapi tak pernah q temukan arti kesungguhan dan ketulusan..."

bunda...........
bukan materi yang aku mau,semua ini sudah lebih dari cukup buat ku.
aku hanya ingin bunda pulang.
sudahlah jangan coba sembunyikan semua kenyataan ini.....
aku tau tentang ayah,aku tau mengapa bunda tak pernah bercerita tentang siapa ayah sebenarnya...

tiara sudah tau apa yang terjadi sebenarnya,maafkan aku...bunda,dulu aku membencimu karna kau meninggalkan aku...tuk memilih menikah dengan pria hongkong itu,ternyata semua itu demi aku,demi kesembuhan ku...untuk biaya operasi mataku.

kaulah lentera yang selama ini kucari....
Kan aku relakan mata ku tetap seperti ini asal kau selalu disini menemaniku merangkai mimpi...
Bunda,ku merindukanmu.

Salam sayang,
Tiara bunga

Setiap kali membaca surat itu,Ia tak mampu menahan luapan rasa,terasa luruh semua persendiannya,


"salahkah aq?"

No comments:

Post a Comment