sambutlah pagi dengan senyum kedamaian hingga gelap terbaring di pangkuanmu "( greet the morning with a smile of peace until dark was lying in your lap )"
Showing posts with label manajemen resiko. Show all posts
Showing posts with label manajemen resiko. Show all posts

Tuesday, May 5, 2015

PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli Sebagai Berikut :

Menurut Djohanputro (2008), Manajemen risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.

Menurut Noshworthy, 2000:600 : Implementation of measures aimed at reducing the likelihood of those threats occurring and minimising any damage if they do; Risk analysis and risk control form the basis of risk management where risk control is the application of suitable controls to gain a balance between security, usability and cost. (identifikasi dari ancaman dan implementasi dari pengukuran yang ditujukan pada mengurangi kejadian ancaman tersebut dan menimalisasi setiap kerusakan”. ”Analisa risiko dan pengontrolan risiko membentuk dasar manajemen risiko dimana pengontrolan risiko adalah aplikasi dari pengelolaan yang cocok untuk memperoleh keseimbangan antara keamanan, penggunaan dan biaya)

Menurut Clough and Sears (1994) Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

Smith (1990) mendifinisikan manajemen resiko sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.

Menurut Siahaan (Manajemen Risiko : 2007), manajemen risiko adalah perbuatan (praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko sebuah proyek.

Menurut Tampubolon (Risk Management;2004) Manajemen risiko juga dapat diartikan sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu, atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrumen.

Menurut Fahmi (2010;2) Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Menurut Dorfman, (1998;9) Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

Menurut pandangan Siagian dan Sekarsari (2001), Manajemen risiko adalah luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-risiko organisasi. Definisi tentang manajemen risiko memang bermacam-macam, akan tetapi pada dasarnya manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang dihadapi (Kerzner, 2004)

Menurut Djojosoedarso (2003;4) manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan resiko.


Tuesday, February 11, 2014

KLASIFIKASI LAIN DARI RESIKO ( Another Classification of Risk )

Klasifikasi lain dari Risiko
             Risiko berdasarkan sifatnya
    1. Risiko murni
    2. Risiko spekulatif
    3. Risiko fundamental & dinamis (selain risiko spekulatif dan murni)
  1. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan kepada pihak lain
  2. Risiko berdasarkan sumber
a.       Risiko sosial
    1. Risiko ekonomi
    2. Risiko fisik
    3. Risiko berdasarkan sumbernya risiko (risiko internal & eksternal)
Risiko berdasarkan sifatnya (I)
           1.  Risiko murni
  1. Risiko spekulatif
  2. Risiko fundamental & dinamis
  3. Risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu orang/ beberapa orang, tetapi banyak orang, contoh banjir, angin topan dan bencana lainnya
  4. Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi.  Contoh : risiko keuangan.
Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan kepada pihak lain (II)
1.       Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, yakni dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena risiko kepada pihak lain (perusahaan asuransi), dengan membayar sejumlah premi, sehingga semua kerugian menjadi tanggungan (pindah) ke pihak tersebut.
2.       Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat diasuransikan); umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.
Risiko berdasarkan sumber (III)
1.       Risiko sosial, yaitu risiko yang disebabkan oleh perilaku manusia. Contoh: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, kerusuhan, dan sebagainya.
2.       Risiko ekonomi, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat dari perilaku dan kondisi ekonomi.  Contoh : inflasi, resesi, perubahan selera konsumen, persaingan, dan sebagainya.
3.       Risiko fisik, yaitu risiko yang timbul disebabkan oleh kondisi alam.  Contoh : badai, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
4.       Risiko berdasarkan sumbernya
a.       risiko yang bersumber dari dalam perusahaan, contoh : kecelakaan kerja dan mismanajemen 
b.      risiko eksternal, yaitu risiko yang bersumber dari luar perusahaan, contoh : persaingan, penipuan, fluktuasi harga dan kebijakan pemerintah.
Proses pengelolaan Risiko
  1. Mengidentifikasi/menentukan terlebih dahulu obyektif (tujuan) yang ingin dicapai dari pengelolaan risiko. Misalnya, pelayanan terhadap pelanggan tetap bisa dilakukan, perusahaan tetap beroperasi, karyawan dapat bekerja dengan tenang, dan seterusnya.
  2. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian/kerugian atau mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi. Langkah ini adalah yang paling sulit, tetapi juga paling penting, sebab keberhasilan pengelolaan risiko sangat tergantung pada hasil identifikasi ini.
  1. Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial
kerugian potensial yang dievaluasi dan diukur adalah :
a.       Besarnya kemungkinan kerugian yang akan terjadi selama suatu periode tertentu (frekuensinya).
b.      Besarnya akibat dari kerugian tersebut terhadap kondisi keuangan perusahaan/keluarga (kegawatannya)
  1. Mencari cara atau kombinasi cara-cara yang paling baik, paling tepat dan paling ekonomis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat terjadinya suatu kerugian.
Upaya-upaya penanggulangan risiko kerugian tersebut antara lain meliputi :
      1. Mengadakan pencegahan dan pengurangan risiko
      2. Melakukan pengendalian terhadap risiko
      3. Menerima dan memikul kerugian yang timbul (meretensi)
      4. Memindahkan kerugian potensial kepada pihak lain (mengasuransikan)
Upaya penanggulangan risiko
a.       Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian, misalnya : membangun gedung dengan sistem alarm api dan sistem pemadam yang baik untuk mencegah bahaya kebakaran, memagari mesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi untuk menghindari risiko kecurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan kemanusiaan untuk mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacauan.
b.      Melakukan pengendalian terhadap risiko, contoh : melakukan hedging (perdagangan berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga bahan baku / bahan pembantu yang diperlukan.
c.       Melakukan retensi, artinya mentolerir terjadinya kerugian pada batas tertentu, yakni membiarkan terjadinya kerugian dan untuk mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya (contoh: indomaret mentolerir kehilangan barang sampai dengan 2%).
d.      Mengalihkan / memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu, dengan membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian yang sesuai dengan penjanjian.
Proses pengelolaan Risiko
  1. Mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan-keputusan yang telah diambil untuk menanggulangi risiko. Misalnya membuat perlindungan yang layak terhadap kecelakaan kerja, menghubungi, memilih dan menyelesaikan pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi.
  2. Mengadministrasikan, memantau dan mengevaluasi semua langkah-langkah atau strategi yang telah diambil dalam menanggulangi risiko. Hal ini sangat penting terutama untuk dasar kebijaksanaan pengelolaan risiko di masa mendatang. Di samping itu juga adanya kenyataan bahwa apabila kondisi suatu proyek berubah penanggulangannya juga berubah.






Another Classification of Risk
1.       Risk based nature
a.      Risk of pure
b.      Speculative Risk
c.       Risk fundamental and dynamic ( other than speculative risk and pure )
2.       Risk based on whether or not transferred to another party
3.       Risk based sources
a.      Social Risk
b.      Economic Risk
c.       Physical Risks
d.      Risk based on the source of risk ( risk of internal & external )
Risk based on nature ( I)
1.       Risk of pure
2.       Speculative Risk
3.       Risk fundamental and dynamic
4.       fundamental risk , ie the risk that the cause can not be delegated to a person suffering and not just one person / few people , but a lot of people , for example floods , hurricanes and other disasters
5.       Risk dynamic , ie the risk arising from the development and progress ( dynamics ) in the field of public economics , science and technology . Example : financial risk .
Based on whether or not the risk can be transferred to another party ( II )
1.       Risks that can be transferred to other parties , namely the bond of an object to be exposed to the risk to another party ( the insurance company ) , by paying a premium , so that all the losses to be borne ( moved ) to the party .
2.       Risk that can not be transferred to another party ( not insurable ) ; generally covers all types of speculative risks .
Risk based sources ( III )
1.       social risk , ie the risk caused by human behavior . Example : war , theft , fraud , murder , riot , and so on .
2.       economic risk , ie the risk that arises as a result of the behavior and economic conditions . Example : inflation , recession , changes in consumer tastes , competition , and so on .
3.       physical risk , ie the risk arising due to natural conditions . Example : hurricanes , floods , earthquakes , and so on .
4.       Risk based source
a.      risks stemming from the company , eg accidents and mismanagement
b.      external risks , namely the risk that comes from outside the company , eg competition , fraud, price fluctuations and government policy .
The risk management process
1.       Identify / define the first objective ( goals ) to be achieved from the management of risk . For example , customer service can still be done , the company still operates , employees can work in peace , and so on .
2.       Identify the possibilities of occurrence of loss / damage or identifying the risks faced . This step is the most difficult , but also most importantly , for the successful management of risk is highly dependent on the results of this identification .
3.       Evaluate and measure the amount of potential losses
potential losses are evaluated and measured are :
a.      The amount of losses that will occur during a given period ( frequency ) .
b.      The amount of the loss is a result of the financial condition of the company / family ( the emergency )
4.       Finding ways or combinations of ways the best, most appropriate and most economical way to solve the problems that arise due to the occurrence of a loss .
The efforts of these losses include:
a.      Conducting prevention and risk reduction
b.      Exercise control over risk
c.       Receive and carry the losses incurred ( retain )
d.      Moving the potential loss to the other party ( insured )
Risk reduction efforts
a.      Conducting the prevention and reduction of the likelihood of events that cause harm , for example : building with an alarm system and a fire extinguishing system that is better to prevent fire hazards , enclose the machines to avoid accidents, do good maintenance and storage of the materials and products to avoid the risk of theft and damage , conduct a humanitarian approach to prevent strikes , sabotage and rioting .
b.      Exercise control over risk , eg hedging ( futures trading ) to lower the risk of scarcity and price fluctuations of raw materials / auxiliary materials required .
c.       Doing retention , meaning tolerate the loss to a certain extent , ie, let the loss and to prevent the disruption of company operations as a result of the loss provided some funds to address ( example : Indomaret tolerate the loss of the goods up to 2 % ) .
d.      Divert / transfer the risk to another party , that is by entering into a contract of insurance ( insurance ) with insurance companies against certain risks , by paying insurance premiums that have been set , so the insurance company will replace the loss when the loss actually occurs in accordance with the agreements .
The risk management process
5.       To coordinate and implement the decisions that have been taken to address the risk . For example, making reasonable protection against accidents at work , contact , choose and complete the transfer of risk to the insurance company .

6.       Administer , monitor and evaluate all of the steps or strategies that have been taken in tackling risk . This is very important especially for basic risk management policies in the future . In addition there is also the fact that if conditions change mitigation project also changed .

Saturday, February 1, 2014

KONSEP RISIKO ( CONCEPT OF RISK )

KONSEP RISIKO

PENGERTIAN RESIKO
1.       Risiko adalah suatu keadaan atau kejadian yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk menjalankan strateginya dan mendapatkan tujuannya (McNeil AJ, Frey R and Embrechts P, 2005. Quantitative Risk Management: Concepts, Techniques, Tools).
  1. Risiko adalah suatu ukuran mengenai ketidakmampuan potensial untuk mendapatkan tujuan dari sebuah program yang direncanakan yang termasuk di dalamnya biaya, jadwal dan kendala teknis yang memiliki dua komponen, yakni kemungkinan dan akibat (Conrow EH, 2003. Effective Risk Management: Some Keys to Success ).
  2. Risiko adalah ketidakpastian yang membahayakan (Kaplan S and Garrick BJ, 1981. On The Quantitative Definition of Risk. Risk Analysis, Vol. I, No. I).
KARAKTERISTIK RESIKO
Dari banyak pengertian risiko tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diharapkan.Risiko mempunyai karakteristik:
1.       Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.Ketidakpastian merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko.Kondisi ketidakpastian tersebut muncul karena berbagai sebab, antara lain:
a.       Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, dimana makin panjang tenggang waktunya akan makin besar ketidakpastiannya.
b.      Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan untuk penyusunan rencana.
c.       Keterbatasan pengetahuan/ kemampuan pengambilan keputusan dari perencana.
2.       Bila terjadi akan menimbulkan kerugian
WUJUD RESIKO
Risiko dapat berwujud dalam berbagai bentuk, antara lain:
1.       Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan, misalnya yang diakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya.
2.       Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit/cacat karena kecelakaan.
3.       Berupa tanggung jawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa yang merugikan orang lain.
4.       Berupa kerugian karena perubahan pasar, misalnya karena terjadinya perubahan harga, perubahan selera konsumen, dan sebagainya.
JENIS RISIKO
MURNI
STATIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
DINAMIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
SPEKULATIF
STATIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
DINAMIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF

RISIKO MURNI (PURE RISK)
Risiko murni (pure risk) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada.Contoh risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya.Contoh lain adalah risiko banjir terhadap rumah. Kejadian seperti itu akan merugikan. Jika terjadi,  disamping individu yang terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni.
RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)
Risiko spekulatif adalah risiko terhadap adanya kemungkinan kerugian dan juga keuntungan. Contohnya usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jual beli saham. Harga pasar bisa meningkat (memperoleh keuntungan). Bisa juga salah analisis, harga saham bukannya meningkat, tetapi malah turun (memperoleh kerugian).
Risiko spekulatif juga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
RISIKO STATIS
Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Contohnya risiko terkena petir.Risiko ini merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari waktu ke waktu.
RISIKO DINAMIS
Risiko dinamis muncul dari perubahan kondisi tertentu.Contohnya perubahan kondisi masyarakat, perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru.Misal, jika karyawan semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal risk) semakin besar.Hal ini karena karyawan lebih berani mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan.
RISIKO OBYEKTIF
Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% pertahun.
RISIKO SUBYEKTIF
Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, maka dua orang dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun.




CONCEPT OF RISK
DEFINITIONS RISK
1.       Risk is a situation or event that can affect a person's or an organization 's ability to execute its strategy and get the goal ( McNeil AJ , Frey R and Embrechts P , 2005 . Quantitative Risk Management : Concepts , Techniques , Tools ) .
2.       Risk is a measure of the potential inability to obtain the goal of a planned program which includes cost , schedule and technical constraints have two components , namely the likelihood and consequence ( EH Conrow , 2003. Effective Risk Management : Some Keys to Success ) .
3.       Risk is uncertainty that harm ( S Kaplan and BJ Garrick , 1981. On The Quantitative Definition of Risk . Risk Analysis , Vol . I, No. . I) .
CHARACTERISTICS OF RISK
Understanding of many of the risks can be concluded that the risk is always associated with the likelihood of harm is not something that is expected . Risk has the characteristics :
1.       Is uncertainty over the occurrence of an event . Uncertainty is a condition that causes the risk . The uncertainty arises because of various reasons , among others :
a.      Lag time between planning an activity until the activity ends , where the longer the time limit will be the greater uncertainty .
b.      Limitations of the available information necessary for the preparation of the plan .
c.       Limited knowledge / decision making ability of planners .
2 . In the event would cause a loss
FROM OF RISK
Risk can be either in various forms , such as:
1.       In the form of loss of property / wealth or income , for example caused by fire , theft , unemployment and so on .
2.       In the form of a person suffering such pain / disability due to accident .
3.       Form of legal liability , for example, the risk of actions or events that harm others .
4.       Form of loss due to changes in the market , such as price changes , changes in consumer tastes , and so on .
TIPE OF RISKS

RISK OF PURE
Risk of pure ( pure risk) is the risk that there is the possibility of loss , but there is no possibility of profit . Example risk of accidents , fires , and his sort . Another example is the risk of flooding to homes . Such an event would be detrimental . If there is , in addition to affected individuals , society as a whole will also be harmed . Insurance typically more concerned with pure risks .
SPECULATIVE RISK
Speculative risk is the risk of possible losses and gains . For example, a business venture . In the normal course of business , we expect to benefit , although there is potential for loss . Another example is the buying and selling stock . The market price may increase ( gain ) . It could also be one of analysis , rather than rising stock prices , but instead fell ( gain loss ) .
Speculative risk can also be called as a business risk . Losses due to speculative risk would be detrimental to certain individuals , but will benefit other people . Suppose a company suffers a loss because its sales fell , other companies will probably take advantage of the situation . In total , the community is not harmed by the speculative risk .
STATIC RISK
Static risk arises from certain equilibrium conditions . For example, the risk of lightning hit . This risk is the risk that arises from certain natural conditions . This risk characteristics practically unchanged over time .
DYNAMIC RISK
Dynamic risk arises from changes in certain circumstances . For example, changes in community conditions , changes in technology , bring new types of risk . For example , if an employee is getting critical , aware of their rights , the legal risks ( legal risk) increases. This is because employees are more willing to file a lawsuit against the company .
OBJECTIVE RISK
Objective risk is the risk that is based on the observation of objective parameters . For example , fluctuations in the price or rate of return on investment in the stock market can be measured by the standard deviation , ie the standard deviation of the stock return is 25 % per year .
SUBJECTIVE RISK

Subjective risk associated with a person's perception of risk . In other words , a person 's mental state will determine the level of risk a particular conclusion . For example , the standard deviation of the same market return of 25% , then the two people with different personalities will have a different perspective . Conservative people who will assume the risk of investing in the stock market is too high . As for the aggressive , risk of investing in the stock market considered to be too high . Note that the two were seen at risk of the same objective , which is the standard deviation of return of 25 % per year .

Thursday, January 9, 2014

RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN ( FINANCIAL RISK MANAGEMENT )



Manajemen risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. 

Resiko keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti harga, tingkat bunga, dan mata uang asing

Biaya berlebihan (inefisiensi)
Biaya yang tinggi akan menyebabkan harga pokok produk menjadi tinggi yang selanjutnya harga jual pun menjadi tinggi.  Harga jual yang tinggi akan menyebabkan konsumen tidak tertarik dan perusahaan akan kalah dalam persaingan harga

Faktor penyebab biaya tinggi
v  perusahaan terlalu kecil sehingga tidak mencapai skala usaha yang ekonomis
v  Biaya overhead/biaya-biaya tetap tinggi.
v  Perusahaan tidak menerapkan perencanaan dan pengendalian persediaan
v  Mesin-mesin produksi sudah tua sehingga membutuhkan biaya perbaikan lebih
v  Adanya kecurangan pada bagian pembelian
v  Biaya distribusi dan promosi terlalu tinggi 

Harga yang Tidak Menguntungkan
v  Perusahaan menjual produknya dengan harga yang terlalu murah, dikarenakan oleh:
       Perang harga
       Kurang Informasi mengenai harga pasar
       Kesalahan dalam menentukan harga 

Pinjaman yang Berlebihan
v  Apabila perusahaan mempunyai pinjaman yang berlebihan dan tidak tepat penggunaannya, maka perusahaan akan menghadapi beberapa risiko, seperti :
       Beban biaya pengembalian utang yang besar
       Dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari pihak pemberi pinjaman apabila pembayaran tidak lancar
       Perusahaan dapat dilikuidasi apabila tidak mampu membayar pinjaman.

Piutang Macet
Untuk mendorong pertumbuhan/omset penjualan yang tinggi serta menghadapi persaingan yang ketat banyak perusahaan yang terlalu spekulatif, diantaranya dengan memberikan/melakukan penjualan kredit yang kurang selektif.  Kondisi seperti ini sangat berisiko bagi keuangan perusahaan.  Pemberian pinjaman/penjualan kredit yang kurang hati-hati akan menimbulkan piutang macet yang tinggi.

Risiko Valas
Fluktuasi nilai valas ke arah yang tidak diharapkan dapat memberikan kerugian yang besar bagi perusahaan.  Kerugian tersebut bisa berupa bertambahnya utang, turunnya nilai penjualan ataupun meningkatnya biaya.  Kondisi ini selanjutnya bisa mengganggu aliran kas perusahaan, profit ataupun kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya. 

Upaya meminimalkan risiko keuangan
v  Memperkecil resiko
v  Mengalihkan resiko
v  Mengontrol resiko
v  Pendanaan resiko

Upaya meminimalkan risiko keuangan pada dasarnya adalah dilakukan dengan cara menerapkan Manajemen Keuangan yang baik.
v  Analisis dan diagnosis terhadap biaya-biaya perusahaan.
v  Melakukan perencanaan dan pengendalian biaya yang baik.
v  Melakukan analisis dan diagnosis terhadap sumber-sumber dana serta alokasi penggunaannya yang tepat
v  Perusahaan harus beroperasi pada skala yang ekonomis, kapasitas yang optimal, menerapkan Manajemen Mutu yang baik, perencanaan dan pengendalian persediaan yang baik, dapat menekan biaya-biaya overhead melalui sewa alat, tenaga kerja kontrak, sub kontrak, dan berbagai alternatif yang dapat dipertimbangkan.
v  Dalam menerapkan penjualan secara kredit perusahaan harus melakukan secara hati-hati dan selektif, dengan kata lain dengan menerapkan Manajemen Kredit yang efektif.
v  Dalam melakukan pinjaman, perusahaan juga akan melakukan perhitungan dengan teliti dan hati-hati, dengan memperhitungkan kebutuhan/penggunaan dari dana pinjaman tersebut, kemampuan dan kemungkinan pengembaliannya, persyaratan pinjaman dan risiko-risiko bila terjadi masalah dalam pengembalian pinjamannya.

Jika terjadi krisis keuangan ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain
       Menghentikan pembelian yang tidak esensial terhadap kelangsungan jangka pendek perusahaan.
       Menutup kegiatan yang banyak mengeluarkan biaya.
       Mengurangi ongkos untuk kegiatan yang tidak produktif
       Mengumpulkan piutang yang penting
       Menjual aset atau divisi yang kurang produktif
       Berkomunikasi dengan bank dan kreditur lainnya.



risk management
Risk management is a structured approach / methodology in managing uncertainty related to a threat .
financial risk
Financial risk is the risk caused by financial factors such as prices , interest rates , and foreign currency
Excessive costs ( inefficiency )
Higher costs will lead to higher product cost becomes the next high selling price becomes . High selling prices will cause consumers are not interested and the company will lose the price competition

Factors causing high costs
 1. company is too small so it does not reach the scale of the economic effort
2.  overhead / fixed costs high .
3.  The company does not implement planning and inventory control
 4. production machines are old and thus require more repair costs
 5. The existence of fraud on the part of the purchase
 6. The cost of distribution and promotion is too high

Price is Not Profitable
 The company sells its products at a price that is too low , due to:
• The price war
• Lack of information on market prices
• Errors in determining the price

Excessive borrowing
 If the company has excessive lending and improper use , then the company will face some risks , such as :
• The cost of the large debt repayments
• Can lead to distrust of the lender if the payment is not smooth
• The company can be liquidated if they are not able to repay the loan .

Loss receivables
To encourage the growth / high sales turnover and faced stiff competition many companies are too speculative , such as by giving / selling loans that are less selective . These conditions are very risky for corporate finance. Lending / credit sales will inadvertently lead to high bad debts .

Foreign Currency risk
Foreign exchange rate fluctuations in the direction that is not expected to give a big loss for the company . These losses can be increased debt , the falling value of sales or increased costs . This condition can further disrupt the company's cash flow , profit or the company's ability to pay its debt.

Efforts to minimize the financial risk
 1. Minimize the risk
 2. Shifting risk
3.  Controlling risk
4. Funding risk


Efforts to minimize the financial risk is basically done by implementing good financial management .
 1. Analysis and diagnosis of the costs of the company .
 2. Perform planning and good cost control .
 3. Perform analysis and diagnosis of the sources of funds and the allocation of appropriate use
Company should operate on a scale that is economical , optimal capacity , apply a good quality management , planning and good inventory control , can reduce overhead costs through equipment rental , labor contracts , sub- contracts , and a variety of alternatives that can be considered .
In applying the credit sales companies must make careful and selective , in other words by applying an effective credit management .
In making a loan , the company will also perform calculations accurately and carefully , taking into account the need / use of the loan funds , the ability and the possibility of return , loan terms and risks in the event of problems in the repayment of the loan .

If the financial crisis there are several things that must be done , among others
• Stopping purchases that are not essential to the company's short -term survival .
• Closing of the many activities the cost .
• Reduced costs for unproductive activities
• Collecting receivables important
• Sell assets or divisions that are less productive
• Communicate with banks and other creditors .



" thanks and semoga bermanfaat buat sobat-sobat semua "