sambutlah pagi dengan senyum kedamaian hingga gelap terbaring di pangkuanmu "( greet the morning with a smile of peace until dark was lying in your lap )"
Showing posts with label kota di indonesia. Show all posts
Showing posts with label kota di indonesia. Show all posts

Friday, November 1, 2013

KOTA YOGYAKARTA

Malam sobat semua,pasti semua orang tau kan kota yogyakarta,tapi belum tentu juga orang tau keadaan disana,so untuk menambah wawasan kita tentang kota yogyakarta langsung saja ni, walaupun kita tidak langsung melihat keadaan disana tapi tulisan ini mungkin sedikit membantu sobat-sobat semua untuk mengenal kota yogyakarta,,,,,,






Kota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan.Yogyakarta dan Adipati Pakualam.Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung - Semarang - Surabaya - Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.

Kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatan.Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010,berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara.Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat Yogyakarta, dengan jumlah penganut Kristen dan Katolik yang relatif signifikan. Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.

Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 

Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta - Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 - 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.

Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta - Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 - 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.

Daftar tempat pariwisata bersejarah di Yogyakarta :
Candi prambanan : sebuah candi hindu yang tercantik di dunia.(desa tlogo,kec,prambanan,kab,sleman)
Candi kalasan : peninggalan Buddha yang tertua di yogyakarta.(desa kalibening.kec,kalasan.kab,sleman)
Kraton ratu bogo : memiliki Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian - Desa Dawung, Kec. Prambanan, Kab Sleman
Candi ijo :  Candi ini Letaknya paling tinggi di Yogyakarta - Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Candi abang : Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
Candi gampingan : Desa Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
Candi Sari : Desa Candisari, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
Candi Kedulan : Desa Kedulani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
Candi Sambisari : Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
Candi Sorogedug : Dusun Sorogedug, Desa Madurejo, Kec Prambanan, Kab. Sleman
Candi Kimpulan : Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
Candi Gembirowati : Desa Girijati, Kec. Panggang, Kab. Gunungkidul
Candi Klodangan : Dusun Klodangan, Desa Sendangtirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman
Candi Banyunibo : Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Candi Morangan : Desa Morangan, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
Candi Risan : Dusun Candirejo, desa Risan, Kec. semin, Kab. Gunungkidul, 
Candi Palgading : Dusun Palgading, Desa Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman
Candi Watu Gudhig : Dusun Jobohan, Desa Bokoharjo, Kec Prambanan, Kab. Sleman
Candi Dawangsari : Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Candi Miri : Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kec Prambanan, Kab. Sleman
Candi Keblak : Dusun Marangam, Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Candi Gebang : Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman
Candi Barong : Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Candi Pringtali : Dusun Pringtali, Desa Kebonharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo
Situs Mantup : Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul
Situs Payak : Dusun Payak, Desa Srimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul
Situs Mangir : Dusun Mangir, Desa Sendangsari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul
Situs Arca Bugisan : Dusun Bugisan, Desa Purwomartani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman
Situs Arca Gupolo : Desa Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman
Situs Gua Sentono : Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman

Daftar Tempat Wisata Museum di Yogyakarta :
  1. Museum Sonobudoyo. (museum negeri provinsi, Unit I di Jl. Trikora (lokasi), Alun-alun Lor Keraton Yogyakarta dan Unit II di Dalem Condrokiranan, Jl. Wijilan, Kota Yogyakarta.)
  2. Museum Affandi ( Jalan Solo (lokasi))
  3. Museum Wayang Kekayon atau ( Jalan Wonosari Km 7, Yogyakarta, (lokasi)).
  4. Museum Ullen Sentalu ( Jl Boyong, Pakem)
  5. Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" di Lanud Adisucipto
  6. Museum Seni Lukis Kontemporer Nyoman Gunarsa ( Jl. Wulung, Papringan, Depok, Sleman).
  7. Museum Benteng Vredeburg ( Jl. Ahmad Yani, (lokasi))
  8. Museum/Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan, Condongcatur, Sleman.
  9. Museum Keraton Ngayogyakarta dan Museum Kereta di dalam kraton Yogyakarta
  10. Museum Puro Pakualaman ( Jl Sultan Agung, Yogyakarta.)
  11. Museum Batik Yogyakarta ( Jl. Dr. Sutomo, Yogyakarta.)
  12. Museum Dewantara Kirti Griya ( Jl. Taman Siswa 31, Yogyakarta.)
  13. Museum Monumen Pangeran Diponegoro "Sasana Wiratama" ( Jl. HOS. Cokroaminoto, Tegalrejo, Yogyakarta. (lokasi))
  14. Museum Pergerakan Wanita, Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama,( Jl. Laksda Adisutjipto No. 88, Yogyakarta.)
  15. Museum Perjuangan Yogyakarta,( Jl. Kolonel Sugiono No. 24, Yogyakarta.)
  16. Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama",( Jl. Jend. Sudirman No. 75, Yogyakarta.)
  17. Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman, Jl. Bintaran Wetan No. 3, Yogyakarta.
  18. Museum Monumen Yogya Kembali, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.
  19. Museum Batik Yogyakarta, ( Jl. Dr. Sutomo 13 A Yogyakarta)
  20. Museum Tembi (Rumah Budaya Tembi), Jl. Parangtritis Km 8,4, Bantul.
  21. Museum Biologi UGM, (Jalan Sultan Agung No. 22, Yogyakarta).
  22. Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" ( Jl. Babarsari No. 2, Tambakbayan, Yogyakarta.)
  23. Museum Kayu Wanagama,( Desa Bunder, Kec. Playen, Gunungkidul.)
  24. Museum Kebun Raya Gembiraloka, (Jl. Kebunraya, Yogyakarta.)
  25. Museum R.S. Mata "Dr. Yap",( Jl. Cik Di Tiro No. 5, Yogyakarta.)
  26. Museum Candi Prambanan, Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman.
  27. Museum Batik "Ciptowening", Imogiri, Bantul.
  28. Museum Anak "Kolong Tangga", Teras lantai II, Taman Budaya Yogyakarta,( Jl. Sriwedani, Yogyakarta.)
  29. Museum Karbol TNI Angkatan Udara. Kompleks AAU
  30. Museum Tani, Bantul.
  31. Museum Sandi,( Jl. Kolonel Sugiyono, No 24, Yogyakarta, Gedung Museum Perjuangan Yogyakarta (Lantai II))

Daftar Tempat Wisata Pantai di Yogyakarta :
  1. Pantai Parangtritis - Desa Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul
  2. Pantai Baron - Desa Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab Gunungkidul
  3. Pantai Samas - Des. Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul
  4. Pantai Indrayanti - Desa Sidoharjo, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
  5. Pantai Pok Tunggal - Desa Tepus, Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
  6. Pantai Sepanjang - Timur Pantai Kukup, Kab. Gunungkidul
  7. Pantai Ngobaran - Desa Kanigoro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul
  8. Pantai Sadeng - Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
  9. Pantai Glagah - Kab. Kulon Progo
  10. Pantai Wediombo - Desa Jepitu, Kec. Girisubo, Kab. Gunungkidul
  11. Pantai Congot - Kab. Kulon Progo
  12. Pantai Depok - Kec. Depok, Kab. Bantul
  13. Pantai Sundak - Kab. Gunungkidul
  14. Pantai Trisik - Kec. Galur, Kab. Kulonprogo
  15. Pantai Siung - Kec. Tepus, Kab. Gunungkidul
  16. Pantai Parangkusumo - Desa Parangkusumo, Kec. Parangtritis, Kab. Bantul,
  17. Pantai Ngrenehan - Desa Kanigoro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul
  18. Pantai Kuwaru - Desa Poncosari, Kec. Srandakan, Kab. Bantul
  19. Pantai Baru - Desa Poncosari, Kec. Srandakan, Kab. Bantul
  20. Pantai Drini/Pulau Drini - Desa Ngestirejo, Kec. Tanjungsari, Kab. Gunungkidul
  21. Pantai Krakal - Desa Ngastirejo, Kec. Tanjungsari, Kab. Gunungkidul
  22. Pantai Kukup - Desa Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab. Gunungkidul
Daftar Tempat Wisata Air Terjun di Yogyakarta :
  1. Air Terjun Gedangan - Bantul
  2. Air Terjun Goa Cerme - Bantul
  3. Air Terjun Jogan - Gunung KIdul
  4. Air Terjun Parangtritis - Bantul
  5. Air Terjun Sidoharjo - Kulon Progo
  6. Air Terjun Sri Gethuk - Gunung Kidul
  7. Air Terjun Tlogomuncar - Sleman
  8. Curug Nglinggo - Kulon Progo
  9. Grojogan Banyu Tibo - Gunung Kidul
  10. Grojogan Watu Jonggol - Kulon Progo
Daftar Tempat Wisata untuk Berbelanja di Yogyakarta :
  1. Malioboro
  2. Pasar Beringharjo
  3. Kasongan
  4. Pasar Seni Gabusan
  5. Ambarukmo Plaza
  6. Galeria Mall
  7. Malioboro Mall

Daftar Tempat Wisata Alam di Yogyakarta :
  1. Goa Selarong
  2. Gua Rancang Koncono
  3. Gua Cerme
  4. Gua Pindul
  5. Wanagama
  6. Kaliadem
  7. Kaliurang
  8. Air Terjun Sri Gethuk
  9. Puncak Suroloyo
  10. Gunung Nglanggeran
  11. Lereng Merapi
Daftar Tempat Wisata Lainnya di Yogyakarta :
  1. Kebun Binatang Gembira Loka
  2. Istana Air Taman Sari
  3. Monumen Jogja Kembali
  4. Museum Keraton Yogyakarta
  5. Museum Sonobudoyo
  6. Pemakaman Imogiri
  7. Kerajinan kulit Manding Bantul


Thursday, September 12, 2013

KOTA JAKARTA

Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia.merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527- 1619) , Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972). Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan seperti J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk kurang lebih sekitar 28 juta jiwa,merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta satu pelabuhan laut di Tanjung Priok.
Nama Jakarta digunakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905. Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis João de Barros dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan "Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)". Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra, demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten danSajarah Banten (pupuh 45 dan 47) sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat. Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebutPangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda  yang bernama Sunda Kalapa (397-1527), berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sundaselain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk syahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta (1527-1619) yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Maulana Hasanuddin dari Banten yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.
Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah oleh Pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat Kesultanan Banten. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia (1619-1942). Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok, dan pesisir Malabar, India. Sebagian berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum. Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.
Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tanggal 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja atau gemeente, yakni Gemeente Batavia dan Meester Cornelis. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikanMolenvliet di utara. Pada tahun 1935, Batavia dan Meester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah wilayah Jakarta Raya.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Jawa yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
Pendudukan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta (1942-sekarang) untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.
Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961, status Jakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) dan gubernurnya tetap dijabat oleh Sumarno.
Pada masa pemerintahan Soekarno, Jakarta melakukan pembangunan proyek besar, antara lain Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, dan Monumen Nasional. Pada masa ini pula Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat bisnis kota, menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara. Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an di wilayah Jakarta Selatan.
Di DKI Jakarta, tersedia jaringan jalan raya dan jalan tol yang melayani seluruh kota, namun perkembangan jumlah mobil dengan jumlah jalan sangatlah timpang (5-10% dengan 4-5%).
Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti DepokBekasiTangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan SudirmanJalan ThamrinJalan Rasuna SaidJalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni disaat jam pergi dan pulang kantor.
Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, Kopaja, dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal-terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.
Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojekbajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai pembangunan kereta bawah tanah (subway) pada 2 Mei 2013 yang dananya diperoleh dari pinjaman lunak negara Jepang. Subway jalur Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15 km ditargetkan beroperasi pada 2017. Jalur kereta monorel juga sedang dipersiapkan melayani jalur Semanggi - Roxy yang dibiayai swasta dan jalur Kuningan - Cawang - Bekasi - Bandara Soekarno Hatta yang dibiayai pemerintah pusat. Untuk lintasan kereta api, pemerintah pusat sedang menyiapkandouble track pada jalur lintasan kereta api Manggarai-Cikarang. Selain itu juga, saat ini sedang dibangun jalur kereta api dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C . Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F).
Jakarta memiliki banyak taman kota yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Taman Monas atau Taman Medan Merdeka merupakan taman terluas yang terletak di jantung Jakarta. Di tengah taman berdiri Monumen Nasional yang dibangun pada tahun 1963. Taman terbuka ini dibuat oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1870) dan selesai pada tahun 1910 dengan nama Koningsplein. Di taman ini terdapat beberapa ekor kijang dan 33 pohon yang melambangkan 33 provinsi di Indonesia.
Taman Suropati terletak di kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Taman berbentuk oval dengan luas 16,322 m2 ini, dikelilingi oleh beberapa bangunan Belanda kuno. Di taman tersebut terdapat beberapa patung modern karya artis-artis ASEAN, yang memberikan sebutan lain bagi taman tersebut, yaitu "Taman persahabatan seniman ASEAN".
Taman Lapangan Banteng merupakan taman lain yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Luasnya sekitar 4,5 ha. Disini terdapat Monumen Pembebasan Irian Barat. Pada tahun 1970-an, taman ini digunakan sebagai terminal bus. Kemudian pada tahun 1993, taman ini kembali diubah menjadi ruang publik, tempat rekreasi, dan juga kadang-kadang sebagai tempat pertunjukan seni.
Jakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup baik di Indonesia. Untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, pemerintah mengadakan program "Enjoy Jakarta". Beberapa tempat pariwisata yang terkenal dan biasa dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegara diantaranya adalah Taman Mini Indonesia Indah, Pulau Seribu, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Impian Jaya Ancol (termasuk taman bermain Dunia Fantasi dan Seaworld Indonesia). Disamping itu Jakarta juga memiliki banyak tempat wisata sejarah, yakni berupa museum dan tugu. Diantaranya adalah Museum Gajah, Museum Fatahillah, dan Monumen Nasional. Disamping tempat wisatanya yang memadai, saat ini di Jakarta telah tersedia sekitar 219 hotel berbintang, 3.173 restoran, dan 40 balai pertemuan. Hampir semua jaringan hotel kelas dunia telah membuka gerainya di Jakarta, seperti JW Marriott Jakarta, The Ritz-Carlton Jakarta, Shangri-La Hotel, dan Grand Hyatt Jakarta.







MONAS,,,      

ANCOL,,     



                                         TAMAN MINI                       


DUFAN




RAGUNAN